Di Jepang, Karir Sarjana Perempuan yang Paling Baik adalah Ibu Rumah Tangga!
Apa rencanamu setelah berhasil memeroleh gelar sarjana? Daftar CPNS? Bisa. Bekerja di perusahaan? Oke juga. Merintis usaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain? Menarik! Atau, terutama untuk jobseeker perempuan, menjadi ibu rumah tangga fulltime? Nggg….. Ketika memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga, beberapa orang mungkin akan menyayangkan pilihanmu. Terutama di era seperti sekarang di mana akses pendidikan dan kesempatan berkarir bagi perempuan sudah lebih terbuka. Orang akan berpikir, memangnya tidak sayang dengan gelar yang sudah susah-payah digapai? Maka tak jarang kita temukan perempuan yang menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Beda halnya dengan perempuan Jepang. Menurut buku “Membangun Budaya Berbasis Nilai” karya Fidelis E. Waworu, Jepang memiliki kebijakan ryosai kentro atau istri yang baik dan ibu yang arif. Sistem pendidikan dan kebudayaan Jepang sepenuhnya mengandalkan perempuan dalam membesarkan anak. Merujuk pada kalimat tersebut maka bisa dikatakan bahwa masa depan Jepang dibentuk oleh tangan para perempuannya. Para ibu Jepang memiliki keyakinan bahwa keberhasilan seorang ibu akan diukur dari keberhasilan anaknya di lingkungan luar rumah. Maka dari itu, perempuan Jepang melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi agar bisa mendidik anak-anak mereka secara berkualitas. Bahkan, mereka tak segan-segan untuk mundur dari pekerjaan untuk mendedikasikan diri pada keluarga sebagai ibu rumah tangga. Karena, bagi mereka, menjadi ibu rumah tangga sama profesionalnya dengan menjadi wanita karir. Ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi diaplikasikan melalui cara mereka mengatur urusan rumah tangga dan mendidik anak. Para ibu Jepang ini biasa disebut kyoiku mama atau education mama. Di rumah, para kyoiku mama ini mendidik anaknya dengan disiplin sehingga karakter anak terbentuk dengan baik. Pihak sekolah pun akhirnya tak perlu lagi terlalu dipusingkan dengan masalah pendisiplinan murid-muridnya. Hal tersebut pun memberi dampak pada kegiatan belajar-mengajar di Jepang yang menjadi lebih efektif dan efisien. Itulah mengapa anak-anak di Jepang mengagumi dan memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan ibu mereka. Para ibu Jepang ini merupakan manajer di rumah mereka sendiri. Bila bagi beberapa orang hal tersebut bukanlah sebuah prestasi yang ‘wah’, bagi ibu Jepang hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri. Nah, sudah lihat kan, ternyata gelar sarjana tak hanya untuk pegawai kantoran saja. Namun perlu diperhatikan bahwa apapun yang hendak kamu lakukan dengan gelar sarjanamu adalah keputusan yang harus kamu tentukan sendiri. Supaya tidak terlanjur berkubang dalam penyesalan, pikirkan secara baik-baik ya! Bagaimana pendapat Anda? silakan beri komentar di bawah tentang fenomena yang terjadi di Jepang tersebut. Penulis : Elyzabeth Winda Editor : Vinia Rizqi, Rifki amelia Sumber : http://careernews.web.id/youknow/view/2794-di-jepang-karir-sarjana-perempuan-yang-paling-baik-adalah-ibu-rumah-tangga