Selamat Hari Guru! Sharing Guru yang Telah Menyentuh Hidup Anda
Selamat Hari Guru!! Inilah hari dimana kita perlu mengingat kembali peran penting guru dalam kehidupan kita.
Guru adalah sebuah profesi mulia yang sering dianggap sepele padahal memiliki peranan sangat penting dalam memajukan negara kita. Guru adalah satu-satunya profesi yang pasti pernah menyentuh hidup kita semua.
Sejak kecil hingga dewasa, kami yakin Anda memiliki berpuluh-puluh guru yang telah menyentuh hidup Anda, baik secara positif maupun negatif (guru killer maksudnya he.he. Kami yakin banyak diantara Anda yang masih bisa mengingat beberapa guru yang memiliki kenangan spesial di hati Anda karena telah menyentuh kehidupan Anda menjadi lebih baik.
Untuk menghargai profesi guru, silakan share cerita/kenangan spesial Anda terhadap seorang atau beberapa guru yang Anda merasa sangat berterima-kasih karena telah menyentuh kehidupan Anda menjadi lebih baik. Pengertian guru disini bisa jadi guru sekolah, guru saat kuliah ataupun guru dalam kehidupan Anda setelah masa sekolah. Silakan ceritakan siapa dia, apa kenangan spesial dan mengapa Anda merasa berterima-kasih pada beliau.
Ketika saya duduk di bangku SMA, saya paling malee…s dech belajar bahasa Indonesia. Pasalnya menurut saya, wong kita tinggal di Indonesia dan berbicara bahasa Indonesia sehari-hari, kok harus belajar bahasa Indonesia. Nilai bahasa Indonesia di rapor cuma 6 atau 7. Beda dengan matematika dan fisika. Untuk dua pelajaran ini saya mendapat nilai tinggi. Bahkan di UAN, nilai untuk kedua pelajaran ini hampir sempurna 9.8.
Sebenarnya pelajaran bahasa Indonesia itu menarik. Di pelajaran itu saya belajar bagaimana membuat karangan yang baik. Satu paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat pendukung. Kalimat utama mengandung main idea. Bla, bla, bla …. Tapi entah kenapa saya begitu malas belajar dengan pelajaran ini.
Suatu hari saya Pak Suroto, guru bahasa Indonesia saya itu, memberi nasehat yang begitu membekas pada hati saya. Beliau berkata, “Mungkin sekarang kamu tidak mengerti manfaat pelajaran yang kamu pelajari. Tapi suatu saat kamu akan menggunakan bekal pelajaran ini di kehidupanmu kelak.” Saya terhenyak, tiba-tiba saya seperti mendapat pencerahan. Entah kenapa sejak mendengar nasehat itu, saya mulai mencintai pelajaran bahasa Indonesia.
Setelah lulus SMA saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke Australia. Di sana, selama satu bulan saya dan teman-teman mendapat pelajaran bahasa Inggris, termasuk pelajaran bagaimana membuat karangan yang baik.
Setelah satu bulan berlalu, kami diwajibkan membuat karangan, seperti tesis kecil-kecilan, di mana kami harus mengadakan riset kecil dan bedah buku pula di perpustaan. Hasilnya karangan saya, paling bagus. Bahkan mengalahkan teman saya yang sudah kuliah di sastra Inggris.
Ketika saya mendapat pujian dari pengajarnya, saya langsung teringat akan nasehat Pak Suroto. Benar apa kata beliau, apa yang saya pelajari dahulu ternyata berguna di kemudian hari.
Bahkan di dalam pekerjaan selanjutnya, saya mendapat kemudahan-kemudahan karena kemampuan saya dalam menulis laporan.
Saya pun selalu menanamkan nasehat beliau pada anak saya dengan memberi contoh-contoh nyata penerapan ilmu yang ia pelajari di sekolah.
Terima kasih Pak Suroto untuk nasehat yang kedengarannya sederhana tetapi bermakna begitu mendalam dan telah banyak membantu dan mengubah hidup saya, anak-anak saya, dan bahkan mungkin cucu-cucu saya kelak.
Mendengarkan musik favorit akan melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah